Sabtu, 12 November 2011

Pendidikan Jasmani dan Olahraga

1.      Pengertian Pendidikan Jasmani


Secara garis besarnya, pendidikan jasmani adalah suatu bentuk pendidikan. Maka timbul pertanyaan : Pendidikan yang bagaimana? Untuk menjawab pertanyaan ini, ada dua versi yang berbeda, yaitu :
-          Versi I : Pendidikan Jasmani adalah pendidikan untuk jasmani. Pada abad ke – 19, banyak pakar dan guru pendidikan jasmani di negara-negara maju yang memandang program pendidikan jasmani sebagai suatu sumbangan yang signifikan bagi kesejahteraan fisik pemuda. Karena itu mereka mengatakan Pendidikan Jasmani adalah pendidikan untuk jasmani.
Arthur H. Steinhouse adalah seorang pakar yang mendukung konsep pendidikan jasmani adalah pendidikan untuk jasmani. Steinhouse ( 1963 ) menekankan pentingnya pendidikan untuk jasmani sebagai fungsi pendidikan jasmani yang utama dan unik dengan alas an bahwa semua bentuk pendidikan lainnya memfokuskan pada mental dan jiwa, tetapi pendidikan jasmani adalah satu-satunya yang peduli dengan pengembangan fisik manusia.
Singer ( 1976 ) menyimpulkan pendidikan untuk jasmani itu sebagai suatu program atau system kegiatan otot-otot besar tubuh yang dirancang untuk merangsang organism fisik agar supaya manfaat kesehatan dapat diperoleh dari kegiatan-kegiatan tersebut oleh peserta didik.

-          Versi II : Pendidikan Jasmani adalah Pendidikan melalui jasmani. Sampai Perang Dunia II, konsep pendidikan jasmani sebagai pendidikan untuk jasmani diterima secara luas dan tanpa masalah, terutama di negara-negara yang terlibat perang itu. Setelah Perang Dunia II usai, masing-masing negara mulai mengadakan pembenahan diri disegala bidang kesejahteraan rakyat, terutama bidang pendidikan. Diberbagai negara, masyarakat merasa bahwa kurikulum sekolah sudah kelebihan beban sehingga mata pelajaran harus dihapus dari kurikulum. Dalam kebijakan untuk lebih merampingkan kurikulum itu, hanya bidang studi akademik yang akan tetap eksis dalam kurikulum.
Dalam kebijakan ini, pendidikan jasmani termasuk salah satu dari mata pelajaran yang terancam untuk dikeluarkan dari kurikulum kalau konsepnya hanyalah pendidikan untuk jasmani. Kalau hanya untuk membina fisik, maka pendidikan jasmani itu lebih dekat kepada latihan ( physical training ) daripada pendidikan.
Beberapa mata pelajaran telah dikeluarkan dari kurikulum sekolah sebagai akibat dari kebijakan itu. Pada waktu itu, Pendidikan Jasmani memang belum terkena sanksi ancaman tersebut. Namun beberapa pakar dan guru-guru pendidikan jasmani masa itu mengkhawatirkan bahwa cepat atau lambat, pendidikan jasmani akan mendapat giliran juga. Karena itu mereka mulai mengadakan defenisi pendidikan jasmani sekaligus melengkapi programnya. Mereka mengubah konsep pendidikan jasmani sebagai pendidikan untuk jasmani menjadi pendidikan melalui jasmani.
Singer ( 1976 ) mengatakan pendidikan jasmani itu sebagai suatu program kegiatan jasmani yang didalamnya medium gerakan jasmani dirancang untuk menghasilkan beraneka ragam pengalaman dan hasil yang antara lain pembelajaran sosial, intelektual, estetik, dan kesehatan yang terkait.



Definisi yang dilontarkan pada Lokakarya Nasional tentang Pembangunan olahraga pada tahun 1981 (Abdul Gafur, 1983:8-9), Pendidikan jasmani adalah suatu proses pendidikan seseorang sebagai perorangan atau anggota masyarakat yang dilakukan secara sadar dan sistematik melalui berbagai kegiatan jasmani untuk memperoleh pertumbuhan jasmani, kesehatan dan kesegaran jasmani, kemampuan dan keterampilan, kecerdasan dan perkembangan watak serta kepribadian yang harmonis dalam rangka pembentukan manusia Indonesia berkualitas berdasarkan Pancasila.
Jenny (1961) dan Williams (1964) berpendapat bahawa Pendidikan Jasmani memberi pendidikan melalui aktiviti fizikal dan matlamatnya mempengaruhi semua perkembangan fizikal termasuk perkembangan mental dan sosial. Jadi, Pendidikan Jasmani merupakan suatu proses yang bertujuan meningkatkan prestasi manusia melalui aktiviti fisikal yang berkait rapat dengan penghalusan kemahiran-kemahiran motor; pembangunan dan pemeliharaan kecerdasan untuk kesehatan optimum dan keadaan baik; memperoleh pengetahuan, dan pembangunan sikap-sikap positif terhadap aktiviti fisikal.
2.      Pengertian Olahraga

Olahraga adalah suatu istilah yang khas Indonesia. Keunikan istilah olahraga dalam bahasa Indonesia bukan karena bunyi kata “Olahraga” hanya ada dalam bahasa Indonesia dan tidak ada dalam bahasa-bahasa lain seperti Inggeris, Prancis, Jerman, Belanda, dan sebagainya.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia ( KBBI ), kata Olahraga dijelaskan sebagai “gerak badan untuk menguatkan dan menyehatkan tubuh”. Dalam KBBI itu pula, kata berolahraga diartikan sebagai ”melakukan gerak badan”.
Departemen Olahraga yang dibentuk oleh Soekarno, Presiden pertama RI pada tahun 1962 dalam susunan kabinetnya, mendefenisikan olahraga sebagai berikut :

Olahraga adalah kegiatan/usaha untuk mendorong, membangkitkan, mengembangkan dan membina kekuatan-kekuatan jasmaniah maupun rohaniah pada setiap manusia.

Sementara itu, tahun 1981 pada acara Lokakarya Nasional tentang Pembangunan Olahraga, mendefenisikan olahraga sebagai berikut :

Olahraga adalah proses sistematik yang berupa segala kegiatan atau usaha yang dapat mendorong mengembangkan, dan membina potensi-potensi jasmaniah dan rohaniah seseorang sebagai perorangan atau anggota masyarakat dalam bentuk permainan, perlombaan/ pertandingan, dan kegiatan jasmani yang intensif untuk memperoleh rekreasi, kemenangan, dan prestasi puncak dalam rangka pembentukan manusia Indonesia seutuhnya yang berkualitas berdasarkan Pancasila.






http://ms.wikipedia.org/wiki/Pendidikan_jasmani

Tidak ada komentar:

Posting Komentar